Kabar17.id, Jakarta – Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 resmi dibuka pada 6 Maret 2025 di Jakarta, menandai satu dekade pameran furnitur terbesar di Indonesia. Di tengah ketidakpastian kondisi geopolitik global, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tetap optimis bahwa industri furnitur nasional akan terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Pembukaan IFEX 2025 dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, serta Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri. Dalam sambutannya, Faisol menegaskan pentingnya inovasi dalam desain, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, serta penerapan teknologi yang lebih efisien guna mendorong daya saing industri furnitur Indonesia.
“Kita harus melihat peluang di tengah tantangan global. Dengan inovasi dan dukungan dari berbagai pihak, industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan pasar domestik,” ujar Faisol.
Dukungan Pemerintah bagi Industri Furnitur
Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuat sektor furnitur melalui berbagai kebijakan strategis, termasuk fasilitasi bahan baku, peningkatan kualitas SDM, riset referensi pasar, serta penguatan kapasitas produksi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi pelaku industri furnitur, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menyoroti bahwa industri furnitur merupakan sektor padat karya berbasis kreativitas yang memiliki daya tahan tinggi. Menurutnya, keberlanjutan industri ini memerlukan dukungan regulasi yang tepat, termasuk terkait kebijakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
“Kami berharap SVLK cukup diberlakukan di hulu saja. Ini sudah cukup membuktikan komitmen industri furnitur kita terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Sobur.
Momentum Positif bagi Ekspor Furnitur Indonesia
Meskipun perekonomian global mengalami perlambatan, ekspor furnitur Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Data HIMKI mencatat bahwa hingga November 2024, nilai ekspor produk mebel dan kerajinan mencapai US$2,37 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$2,22 miliar.
IFEX 2025 menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan produk unggulan furnitur Indonesia ke pasar internasional. Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menegaskan bahwa pameran ini tidak hanya menjadi wadah promosi, tetapi juga platform bagi perajin lokal untuk memperluas jaringan bisnis mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa IFEX memberikan dampak maksimal bagi industri furnitur Indonesia, baik dalam peningkatan ekspor maupun penguatan jaringan global,” kata Daswar.
Tahun ini, IFEX menargetkan 14 ribu pengunjung dari lebih dari 100 negara. Untuk memudahkan akses, penyelenggara menyediakan layanan registrasi online di https://ifexindonesia.com/register serta fasilitas antar-jemput gratis dan akomodasi khusus bagi peserta dan pengunjung.
Dengan optimisme yang tinggi, HIMKI berharap IFEX 2025 dapat terus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri furnitur global serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.